Selasa, 23 November 2010
WILLYS WORLD WAR II
Garang, gagah, dan kuat dan berkelas. Itulah kesan yang akan tertangkap bila Jeep melintas di jalan raya (atau hanya terparkir diam di hadapan Anda). Ya, bagi mereka yang menganggap dirinya lelaki sejati, Jeep adalah pilihan kendaraannya. Jeep tak hanya tangguh dan tampak gagah di jalanan. Ia juga liar dan garang di alam bebas.
Membicarakan Jeep tak boleh mengabaikan sejarah Perang Eropa yang meledak pada tahun 1930-an. Kala itu,untuk menjawab tantangan perang, militer Amerika Serikat pun seakan dituntut untuk menciptakan kendaraan perang pengintai yang mampu menembus medan seliar apapun.
Tiga produsen otomotif Amerika ternama saat itu lalu merespon kebutuhan pemerintah itu, dua di antaranya adalah Bantam Car Company dan Ford. Ketiga adalah Willys-Overland Motor Company (WOMC). WOMC sendiri sebelumnya bernama Overland Automotive Division of Standard Wheel Company (OADSWC), berdiri pada 1908. John North Willys kemudian membeli perusahaan ini pada 1912. Alhasil, namanya pun ikut berubah. Tapi, WOMC bangkrut semasa Depresi Ekonomi terjadi di Amerika pada 1920-an. WOMC kemudian mengalami perubahaan struktur kepemilikan perusahaan. Namanya pun berubah lagi menjadi Willys-Overland Motors, Inc, (WOMI). Perusahaan ini memproduksi mobil Willys untuk kebutuhan masyarakat sipil seperti truk (Willys Overland) dan mobil penumpang.
Bantam Car Company menjadi saingan utama WOMI dan Ford guna merancang kebutuhan militer itu secara keseluruhan. Namun, Willys tak mau ketinggalan juga dengan merancang desain bernama “Go Devil” dengan “flat-head four cylinder engine”. Ford juga memiliki ide yang tak kalah cemerlang untuk menjawab kebutuhan itu, sesuai roh yang diinginkan pemerintah Amerika untuk kepentingan militernya.
Tapi, pilihan pemerintah akhirnya jatuh pada Willys. Willys kemudian mendapat julukan baru, yakni GPW. “G” untuk government (pemerintah), “P” untuk pigmy (kecil; istilah ini sebenarnya diciptkan oleh Ford) dan “W” untuk Willys.
Soal pemberian nama “Jeep” pun sebenarnya tak lepas dari berbagai rumor. Ada cerita yang menyebutkan kata “Jeep” berasal dari ungkapan “GP”, singkatan dari “general purpose” yang berarti banyak fungsi. Cerita lain menyebutkan “Jeep” adalah bahasa slang untuk hal untuk banyak tujuan yang luar biasa. Soalnya, pada tahun 1936, salah satu karakter dalam film kartun “The Popeye” diberi nama “Eugene the Jeep”, yang diplot memiliki kehebatan yang luar biasa!
Namun, pemberian nama “Jeep” pada kendaraan produk Willys itu belakangan mulai ditinggalkan dan dilupakan sesuai dengan berjalannya waktu. Orang lebih tertarik pada bagaimana cerita perjalanannya yang melegenda hingga saat ini.
Sebenarnya, pemerintah Amerika awalnya tertarik dengan kendaraan perang yang dirancang oleh Bantam Car Company. Namun, Bantam tidak mampu memproduksinya dalam skala besar untuk menyuplai kebutuhan pemerintah dan militer.
Willys kemudian mendapat kontrak dari pemerintah untuk memproduksi Jeep pada awal tahun 1940. Ford juga mendapat kontrak sejenis seminggu kemudian. Tak heran jika kemudian banyak parts yang bisa dipasang antara keduanya: Jeep Ford dan Jeep Willys.
Willys tercatat mengeluarkan produk Jeep terbanyak, yang mengeluarkan sebanyak 360 ribu unit Willys-Overland dan WW2 antara tahun 1941 dan 1945. Produk mereka ini kemudian terbukti tangguh di medan perang. Dan ketika para tentara pulang dari perang, Jeep Willys menjadi bahan obrolan. Hingga namanya kemudian diakui oleh masyarakat Amerika sebagai kendaraan yang hebat.
Jeep Utility
Seusai Perang
Awalnya, Willys-Overland tak dianggap apa-apa. Nama Willys malah diakui setelah perang berakhir. Tak sedikit pula permintaan masyakarat sipil (atas kecintaan yang mulai tumbuh) terhadap “Jeep”.
Nama resmi “Jeep” sendiri sebelumnya belum ada. Orang Amerika menyebutnya Willys. Baru seusai perang, “Jeep” untuk masyarakat sipil resmi diproduksi. Filosofi Jeep kemudian semakin luas, dari awalnya untuk “won the war” lambat laun bertransisi.
Transisi ini ditandai dengan dikeluarkannya varian Civilian Jeep (CJ). Jeep bukan lagi semata-mata untuk perang. Varian pertamanya adalah CJ-2A yang diproduksi pada 1945. Kemudian CJ2 CJ3, CJ5, CJ6, CJ7 dan CJ8. Pertanyaan muncul, CJ4 kok tidak dikeluarkan?
Jawabnya, CJ4 sebenarnya sudah didesain tapi tidak pernah diproduksi. Tak jelas apa alasannya. Di antara CJ lainnya, CJ5 dan CJ7 adalah varian yang paling digemari, ukuran roda CJ7 sedikit lebih besar dari CJ5. Sedangkan, ukuran roda CJ6 dan CJ8 lebih besar dari CJ7, tapi keduanya tak begitu populer. Konon, ada juga CJ10, namun tidak dijual di Amerika.
Generasi sesudah CJ mucul kemudian Willys Jeep Wagon tahun 1946, Willys Jeep Truck tahun 1947, dan Willys Jeepster tahun 1948. Ketiganya disebut “Jeep Utility”, yang diadaptasi dari Jeep militer. Bedanya, bodinya lebih boxy.
Wagon kemudian dikenal sebagai 4WD, ukuran, bentuk dan fungsinya diadaptasi dari truk GMC, Ford dan Dodge. Jeepster adalah penggabungan elemen militer dan sport. Kedua varian ini hanya diproduksi antara 1948-1950. Tapi, tahun 1960, produksi sejenis dibuat oleh AMC, Jeepster Commando.
Tahun 1953, Kaiser membeli Willys-Overland. Kata “Overland” lalu dicopot. Pada 1956, perusahaan ini mengontrol semua model produksi. Produksi Willys wagons dan trucks masih berlanjut hingga 1963 ketika perusahaan berubah nama dari Willys Motor Company menjadi Kaiser-Jeep Corporation.
Produksi berlangsung hingga 1965 dengan fasilitas produksi lebih luas hingga Brazil, Argentina, Israel, India, dan Jepang. Selama beberapa tahun, negara ini memproduksi Jeep dengan mengadaptasi model Utility.
Yang unik dengan Jeep ialah pergeseran antara filosofi dan peralihan produsennya. Lihat saja. Kaiser membeli Willys pada 1953. Tapi, Kaiser kemudian dibeli AMC pada 1970. AMC kemudian dibeli Chrysler pada 1987. Kemudian, Chrysler merger dengan Daimler (Jerman) pada 1998.
Ya, siapa memang pernah menyangka, Jerman yang dulunya adalah salah satu negara paling ditakuti pada Perang Eropa (musuh besar Amerika), kini memproduksi Jeep yang justru asal kelahirannya di Amerika! Mmm… pameo yang mengatakan, “It’s a Jeep thing, you wouldn’t understand” barangkali tidak ada salahnya juga bila dikaitkan dengan sejarahnya itu. (Berbagai Sumber)
Langganan:
Postingan (Atom)